Gua Maria tritis Oase Batin di Bukit Gersang
Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia (lihat peta)
Gua Maria Tritis |
Untuk mencapai gua, peziarah harus berjalan kaki membelah ladang jati, melewati jalan setapak yang berkelok di antara bukit-bukit karang yang tandus. Ada dua pilihan rute untuk mencapai lokasi Gua Maria Tritis, yakni rute panjang sekitar 1,5 km dan rute pendek sejauh 500 meter. Peziarah yang melakukan jalan salib biasanya melewati rute panjang dengan 14 stasi pemberhentian yang dilengkapi diorama kisah sengsara Yesus. Pada stasi ke 12 dibangun 3 buah salib di bawah bukit yang menggambarkan penyaliban Yesus bersama 2 orang penjahat.
Hari menjelang senja tatkala YogYES tiba di parkiran Gua Maria Tritis. Suasana begitu sunyi dan hening, hanya ada derik serangga dan sesekali hembusan angin yang bergesekan dengan daun-daun jati. Bergegas YogYES berjalan menyusuri jalan batu yang membentang di depan. Setelah melawati stasi demi stasi, relung gua yang dihiasi stalaktit dan stalagmit menyambut. Sebuah patung Maria yang sedang berdoa berukuran besar diletakkan di salah satu sudut. Altar perjamuan kudus yang terbuat dari batu alam berhiaskan aneka bunga terlihat di tengah gua. Sedangkan tempat duduk umat hanya berupa hamparan karpet. Nuansa alami dan sederhana begitu terasa di gua ini.
Saat bulan Mei dan Oktober, Gua Maria Tritis ramai dikunjungi peziarah sebab bulan-bulan tersebut merupakan bulan Maria. Sedangkan bagi peziarah yang ingin mengikuti ibadah Novena di gua ini dapat datang pada minggu pertama di tiap bulannya. Mentari sudah kembali ke peraduannya saat saya bersimpuh di depan patung Maria. Pendar lilin yang bergoyang tertiup angin seolah memberi petunjuk bahwa masih ada harapan di tengah gelap dan carut-marutnya keadaan dunia. Bunyi air yang menetes dari beberapa stalaktit menjadi melodi indah yang mengiringi permenungan diri, ada damai yang menelusup di relung hati.
Sumber: yogyes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar