Desa Wisata Ketingan Tempat Tinggal Pilihan Bagi Ribuan Burung Kuntul di Sleman
Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Indonesia (lihat peta)Suara ribuan burung kuntul terdengar ramai ketika memasuki kawasan Desa Wisata Ketingan. Sudah bertahun-tahun burung-burung itu memilih tinggal di pohon-pohon yang tinggi menjulang di sana, berbagi tempat bersama warga sekitar dan hidup berdampingan.
Desa Wisata Ketingan |
Desa Wisata Ketingan |
Bagi para peneliti satwa dan pecinta burung, Ketingan merupakan surga. Mengamati tingkah polah kuntul-kuntul yang jumlahnya mencapai 7.000 ekor ini tak pernah membosankan. Bahkan warga sekitar yang telah hidup bertahun-tahun bersama mereka pun masih selalu mengamatinya. Warga hafal betul saat kuntul-kuntul ini mencari makan, membuat sarang baru, musim kawin, musim menetas dan bermigrasi. Benar, pada bulan September kuntul-kuntul ini akan bermigrasi, meninggalkan Ketingan beberapa saat. Suara mereka tidak akan terdengar ramai dan tak ada pula yang pagi-pagi menemani petani mengolah sawah. Mereka hilang sejenak, membiarkan warga kembali ke kehidupan normal seperti sebelum burung-burung ini datang. Barulah pada pertengahan bulan Oktober, kuntul-kuntul ini pulang, kembali membuat sarang dan hidup seperti biasanya.
Selain mengamati burung, acara rutin Merti Bumi yang selalu diselenggarakan pada bulan September pun ikut menarik perhatian. Pada acara tersebut, berbagai pertunjukan seni dan budaya seperti pagelaran wayang, kirab dan kenduri sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi yang melimpah pun dapat disaksikan. Memutuskan untuk tinggal di sana beberapa hari dan ikut larut dalam euforianya tentu akan menyenangkan. Jika tak sempat datang di bulan September, cobalah live in beberapa hari sebelum masa panen raya dan ikut merayakan wiwitan (syukuran sebelum masa panen padi) atau datang sebelum masa tanam dan mengikuti tradisi angler (selamatan sebelum masa tanam padi). Selain pada acara-acara tersebut, Desa Wisata Ketingan tetap terbuka bagi mereka yang ingin tahu dan belajar banyak tentang burung-burung ini sembari menikmati kesenian tradisional berupa gejog lesung, jathilan hingga pertunjukan pek bung (alat musik tradisional yang ditabuh dan terbuat dari kelenting). Baca Juga Ragam Wisata Surabaya Disini
Ketika berkunjung ke sana, jangan lupa untuk mengenakan topi atau pelindung kepala agar tak terkena kotoran burung. Bagi para pecinta fotografi, sebaiknya bawalah lensa tele untuk mengambil gambar burung karena mereka selalu berada dalam jarak yang cukup jauh. Agar tak kehilangan momen, cobalah datang di pagi atau sore hari ketika burung-burung ini sedang mencari makan di sawah kemudian pulang ke sarang. Makin asyik lagi kalau kita mengunjunginya ketika musim petani membajak sawah. Kuntul-kuntul ini akan jelas terlihat tanpa terhalang tanaman padi. Rasanya, mendapat kesempatan mengunjungi dan melihat fenomena unik ini membuat kita sadar bahwa hidup berbagi dengan makhluk hidup lain itu indah dan menyenangkan.
Homestay: Rp. 75.000 / malam (3x makan)
Sumber : yogyes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar